PALANGKA RAYA, Borneo24.com – Dampak El Nino tahun ini, diprediksi akan mendekati tahun 2015 lalu, dimana kebakaran hutan dan lahan melanda beberapa wilayah di Indonesia dan mengakibatkan bencana kabut asap hebat. Tahun ini juga, kerja pemerintah terkait penanggulangan kebakaran hutan dan lahan kemungkinan akan diuji oleh alam.
Direktur Save Our Borneo, Safrudin Mahendra mengatakan, index El Nino tahun 2019 ini berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, terjadi dengan poin indeks dua atau moderat. Untuk perbandingan, bencana asap di tahun 2015 El Nino berada di indeks tiga.
“Tahun 2016, 2017 dan 2018 curah hujan di musim kering masih cukup tinggi. Prediksi BMKG kekeringan tahun 2019 mendekati tahun 2015, dan ini akan menjadi ujian untuk kerja restorasi gambut, baik pembangunan sekat kanal dan lain-lain,” kata Safrudin Mahendra di Palangka Raya, Senin (24/6/2019).
menegaskan, tidak berharap bencana kabut asap hebat seperti tahun 2015 terulang lagi. Namun pihaknya kurang nyaman dengan klaim sejumlah pihak yang menyatakan berhasil menanggulangi penyebab bencana yakni kebakaran hutan dan lahan khususnya gambut.
“Beberapa pihak mengklaim sekat kanal berhasil meminimalisir kebakran di lahan gambut. Yang kita lihat adalah kondisi alam tidak sama, jika ingin menguji harusnya dengan kondisi yang persis sama,” tutur Safrudin.
Sumber : https://www.borneo24.com/kalteng/palangka-raya/upaya-penanggulangan-kebakaran-hutan-dan-lahan-diuji-tahun-2019/