Save Our Borneo Bangun 30+ Sekat Kanal
PALANGKARAYA, [02.2017] Berbagai inisiatif dan diskusi menunjukan bahwa salah satu cara yang paling strategis untuk menghindari atau mencegah terjadinya kebakaran pada kawasan bergambut adalah dengan cara menjaga kondisi gambut tetap basah.
Di bagian lain, kanal-kanal yang telah terbuka [saka dan handel dalam istilah okal] dapat juga dilakukan pembasahan dengan cara menutup / menyekat kanal, saka dan handel tersebut. Penutupan/penyekatan dapat dilakukan dengan dua type ; dinamis dan permanen, yaitu penutupan yang dapat menyesuaikan dengan tinggi air sehingga kanal masih dapat lalui dengan alat / sarana transportasi berupa perahu motor kecil, dan penutupan total.
Disisi lain, Badan Restorasi Gambut [BRG] Republik Indonesia juga sudah memastikan bahwa akan dilakukan berbagai upaya untuk mengembalikan fungsi gambut [restorasi], diantaranya adalah rewetting [pembasahan] dan revegetasi. Oleh karena pentingnya upaya ini maka Save Our Borneo melakukan upaya penabatan/ penyekatan kanal secara partisipatif sebanyak 30 sekat ada tahun 2016.
Tujuan dari penyekatan kanal gambut yang dilakukan adalah agar kanal-kanal / handel yang ada tidak lagi menjadi jalur pengeringan / drainase gambut. Dengan di sekat, maka hutan dan lahan gambut tetap basah sehingga dapat mengurangi resiko kebakaran hutan dan lahan gambut. Yang kebih penting juga adalah penyekatan merupakan upaya untuk stabilisasi hydrologi gambut.
Sampai saat ini, penyekatan sebanyak 30 unit sekat sederhana juga dilakukan secara partisipatif agar lebih banyak masyarakat yang faham dan megerti “tehnologi” penyekatan sederhana, baik mengenai prinsip-prinsip dasar, design dan spesifikasi, prosedur dan standard-standar operasional dari blocking / damming / tabat canal.
Sampai akhir Nopember 2016 SOB dan masyarakat telah berhasil membuat sekat kanal sebanak 30 unit, masing-masing di Desa Buntoi, Mantaren, Kalawa, Gohong, Garung dan Henda masing2 sebanyak sebanyak 5 sekat,
Penabatan / Sekat Kanal ini dilakukan secara beriringan (simultan) sejak dimulai kick off di Desa Garung pada akhir September – November 2016. Area kerja meliputi Desa Henda, Garung, Gohong, Kel. Kalawa, Mantaren I dan Buntoi.
Pemilihan lokasi di 6 desa / kelurahan yaitu Desa Henda dan Garung Kecamatan Jabiren Raya, Desa Gohong, kelurahan Kalawa, Desa Mantaren I dan Desa Buntoi kecamatan Kahayan Hilir, adalah karena desa-desa ini berada dalam satu hamparan landscap tidak terpisahkan dan diapit oleh 1 sisi Sungai Kahayan [sebelah barat]. Serta 3 sisi yang lain oleh Saluran Primer Ex-Proyek Lahan Gambut 1 Juta Hektare yang berada di Desa Garung dan Buntoi serta batas luar Hutan Desa antara Buntoi dan Garung yaitu di sebelah Utara, Timur dan Selatan. Total luasan hamparan yang diapit oleh Kanal Primer Ex PLG dan Sungai Kahayan melingkupi 5 desa ini sekitar 37.000 hektare lebih.
Ada beragam respon dari masyarakat terkait pembuatan sekat kanal diantaranya ada yang setuju asal dengan menggunakan kontruksi fleksibel dimana kanal masih bias dilalui alat angkutan perahu kecil. Ada juga yang menyarakan agar gambut tetap basah sepanjang tahun, agar ditutup total.
Tahun 2017 yang akan dating, Save Our Borneo akan meneruskan melakukan penyeatan kanal dan saluran bekas galian para penebang liar di daerah Sabangau berdekatan dengan kawasan Taman Nasional Sebangau. Lokasi ini menurut informasi masih terdapat banyak satwa liar termasuk orangutan.